Sabtu, 15 Januari 2011

Anak Suka Mastrubasi, Bagaimana Orangtua Bersikap..?



MASTURBASI bisa menjadi pertanyaan yang sulit dihadapi orangtua –bukan karena topiknya rumit, melainkan karena anggapan mereka sendiri terhadap hal itu. Anak Anda berhak tetap rileks mengenai masturbasi.

Kini, pikirkan bahwa masturbasi itu normal dan akan membantu menghilangkan mitos yang mengelilinginya, seperti diulas Dr Miriam Stoppard dalam bukunya “Panduan Kesehatan Keluarga”.

- Orangtua biasanya sangat bingung tentang masturbasi karena mareka salah paham dari kecil. Masturbasi tidaklah buruk. Perlakukan ini sebagai bagian wajar dari beranjak dewasa dan jangan tanamkan benih-benih malu.

- Bertoleransilah atau abaikan masturbasi. Jika timbul pertanyaan, jawablah. Setujuilah bahwa “Menyentuh Mr P memang terasa nikmat”, tapi tentukan batasan, “Lakukan ini saat sendirian.” Jika anak melakukan di depan umum, tunjukkan bahwa itu perilaku tidak sopan atau tanpa pertimbangan.

- Sampai usia 5 tahun, sentuhan seorang anak kepada anak lain selalu tidak disengaja. Pastikan agar anak itu bukan korban yang terpaksa dan ia tidak mencoba memasukkan benda ke dalam dirinya sendiri. Pengecualiannya adalah seorang anak yang mengalami pelecehan seksual saat masih sangat muda.

- Jika seorang anak mengatakan dirinya dipegang-pegang oleh orang yang lebih tua dan lebih dewasa, Anda harus memperlakukan ini sebagai tanda bahaya. Pastikan apa yang sebenarnya terjadi (jika memang benar) dan waspadalah jika anak Anda sedang bersama orang tersebut.

- Masturbasi adalah cara sehat dan alami melepas ketegangan. Anda baru khawatir jika anak melakukan masturbasi teratur untuk melarikan diri dari rasa ketakutannya, karena ia tertekan secara emosional. Caranya adalah memberikan kasih sayang, bukan hukuman.

sumber ; okezone.com

Share

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...